Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1428 H
Taushiyyah di sampaikan oleh ;
![]() |
(Pengasuh Pon-Pes Minhajut Tholibin - Kalideres - Jakarta Barat)
![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
Serba serbi Acara Peringatan Maulid Nabi S.A.W
![]() ![]() ![]() |
Pra Acara Peringatan Maulid Nabi S.A.W
![]() ![]() |
![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
Selengkapnya...
Alamat: Jl Angke Jaya Raya - Komplek Rusun Tambora RW. 011 Kelurahan Angke Kecamatan Tambora Kodya Jakarta Barat 11330 Telp:021-63868108
Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1428 H
Taushiyyah di sampaikan oleh ;
![]() |
![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
![]() ![]() |
Istri Pertama
Nama : Khadijah
Bapak : Khuwailid ibn Asad ibn Abdul Uzza ibn Qhusay ibn Kilab ibn Murah
Ibu : Fatimah binti Zaidah
Lahir : 68 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Makkah/28 SH
Lama nikah : 25 tahun
Tempat/waktu wafat : Makkah/ 3 SH
Anak dari Rasulullah Saw : - Zainab (meninggal 31 tahun)
- Al-Qasim (meninggal -1 tahun)
- Ruqayyah (meninggal 24 tahun)
- Ummu Kultsum (meninggal 28 tahun)
- Fatimah (meninggal 29 tahun)
- Abdullah At-Thahir (meninggal -1 tahun)
Suami Pertama : Abu Halah
- Hindun (muslimah)
- Halah (muslim)
Suami Kedua : Atiq ibn Abid al-Makhzumi
- Hindun (muslim)
Keutamaan
1. Orang pertama yang masuk Islam dan telah mengorbankan jiwa dan hartanya
2. Bagi Rasulullah Saw, dialah istri yang terbaik di sisinya.
Istri Kedua
Nama : Saudah Al-‘Amiriyah
Bapak : Zam’ah ibn Qais ibn Abd Syamsi
Ibu : Asy-Syumusu bint Qais ibn Zaid
Lahir : Makkah 68 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Makkah/3 SH
Lama nikah : 14 tahun
Tempat/waktu wafat : Madinah/ Akhir kekhalifahan Umar
Sebab Dinikahi : Dinikahi setelah Khadijah wafat untuk memelihara anak-anak Rasulullah Saw
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : As-Sakran ibn Amr (meninggalkan 5 anak)
Keutamaan:
1. Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah Saw setelah Khadijah. Suatu ketika ia pernah berkata kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah tidak ada yang paling aku inginkan kecuali berada di padang Mahsyar pada hari kiamat kelak sebagai salah satu dari istri Anda hingga aku mendapat karunia karenanya.”
2. Rasulullah Saw pernah dibuat tertawa olehnya. Suatu hari ia berkisah pada Rasulullah Saw, “Aku pernah menjadi makmum Anda pada suatu malam. Ketika itu aku rukuk sambil menyumpat hidung khawatir akan keluar darah dari hidungku.” Mendengar cerita itu Rasulullah Saw tertawa.
Istri Ketiga
Nama : ‘Aisyah
Bapak : Abu Bakr Ash-Shidiq
Ibu : Zainab bint Abd Dahman (Ummu Ruman)
Lahir : 9 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/1 H
Mahar : 400 Dirham
Lama nikah : 11 tahun
Tempat/waktu wafat : Madinah/ Ramadhan 58 H
Sebab Dinikahi : Mempererat tali persaudaraan dengan Abu Bakar ra.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Keutamaan:
1. Satu-satunya istri Rasulullah yang dinikahi dalam keadaan masih perawan.
2. Diselamatkan Allah dari peristiwa al-Ifki melalui sebuah ayat.
Istri Keempat
Nama : Hafshah
Bapak : Umar ibn Al-Khaththab
Ibu : Zainab bint Mazh’un
Lahir : Makkah 18 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/3 H
Lama nikah : 8 tahun
Tempat/waktu wafat : Madinah/41 H
Sebab Dinikahi : Mempererat persaudaraan dengan Umar ibn al-Khaththab, serta menghormati suaminya yang meninggal pada perang Uhud.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Khunais ibn Hudzafah As-Sahmi
Keutamaan:
1. Wanita yang sangat santun dan pandai menulis
2. Pernah ditalak Rasulullah Saw, namun malaikat Jibril datang memberithu bahwa kelak dia akan jadi istrinya di surga.
3. Penyimpanan Mushaf pertama di rumah beliau pada masa khalifah Abu Bakar ra.
Istri Kelima
Nama : Zainab I (Ummul Masakin)
Bapak : Khuzaimah Ibn Al-Harits ibn Abdullah
Ibu : Hindun bint ‘Auf
Lahir : Makkah 26 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/Ramadhan, 3 H
Lama nikah : 8 Bulan
Mahar : 400 Dirham
Tempat/waktu wafat : Madinah/Rabi’ al-Akhir 4 H
Sebab Dinikahi : Dinikahi setelah suaminya (saudara susuan Rasulullah) meninggal pada perang Uhud.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Abdullah ibn Jahsy
Keutamaan:
1. Perempuan yang sangat rajin bersedekah dan memberi makan orang miskin hingga ia mendapat gelar “Ibunya kaum miskin.”
Istri Keenam
Nama : Hindun (Ummu Salamah al-Makhzumah)
Bapak : Abi Umyyah (Hudzaifah ibn al-Mughirah
Ibu : ‘Atikah bint ‘Amir
Lahir : Makkah 30 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/4 H
Lama nikah : 7 Tahun
Mahar : Beberapa perabot berharga Rasulullah
Tempat/waktu wafat : Madinah/Syawal 61 H
Sebab Dinikahi : Dinikahi setelah suaminya (saudara susuan Rasulullah) meninggal. Untuk mempererat persaudaraan dengan suatu kabilah besar, Bani Makhzum.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Abu Salamah Abdullah ibn Abdu Al-Asad, meninggalkan empat orang anak.
Keutamaan:
1. Perempuan yang cantik paras wajahnya
2. Termasuk kedalam Ahlu al-Bait
3. Orang yang pertama hijrah ke Habsyah
Istri Ketujuh
Nama : Zainab II (Ummul Hakam)
Bapak : Jahsy ibn Ri’ab
Ibu : Amimah bint Abdul Muthalib (Bibi Rasulullah)
Lahir : Makkah 30 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/5 H
Lama nikah : 6 Tahun
Mahar : 400 Dirham
Tempat/waktu wafat : Madinah/20 H
Sebab Dinikahi : Atas perintah Allah untuk menghapus tabanni al-aulad.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Zaid ibn Haritsah
Keutamaan:
1. Khusyuk dan rendah hati
Istri Kedelapan
Nama : Juwairiyah
Bapak : Al-Harits bin Abi Dhirar Al-Yahudi
Ibu : Tidak diketahui
Lahir : 16 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/5 H, setelah perang Bani Mushtaliq
Lama nikah : 6 Tahun
Mahar : 400 Dirham
Tempat/waktu wafat : Madinah/56 H
Sebab Dinikahi : Puteri pemimpin kaum Bani Musthaliq, yang pada awalnya puteri ini adalah tawanan perang.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Musafi’ ibn Shafwan
Keutamaan:
1. Sangat rajin berpuasa dan beribadah
Istri Kesembilan
Nama : Shafiyah
Bapak : Huyay ibn Akhthab
Ibu : Burrah bint Samuel
Lahir : Khaibar 10 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Khaibar /7 H
Lama nikah : 4 Tahun
Mahar : Dibebaskan dari perbudakan
Tempat/waktu wafat : Madinah/50 H
Sebab Dinikahi : Puteri pembesar Bani An-Nadhir Al-Yahudi, yang pada awalnya puteri ini adalah tawanan perang.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Sallaam ibn Masykam dan Kinanah ibn ar-Rabi’ (keduanya adalah penyair Yahudi).
Keutamaan:
1. Sangat lembut dan senang bersedekah.
Istri Kesepuluh
Nama : Ramlah (Ummu Habibah)
Bapak : Abu Shafyan Shakhr ibn Harb
Ibu : Shafiyah bint Abu Al-‘Ash
Lahir : 30 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Madinah/7 H
Lama nikah : 4 Tahun
Mahar : 400 Dirham dibayari raja Najasy.
Tempat/waktu wafat : Madinah/44 H
Sebab Dinikahi : Puteri pembesar Makkah, Abu Sufyan ibn Harb musuh besar Rasulullah Saw ketika di Makkah. Suaminya meninggal saat hijrah bersamanya ke Habsyah.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Abdullah ibn Jahsy
Keutamaan:
1. Rajin beribadah.
Istri Kesebelas
Nama : Maimunah (Nama aslinya Burrah)
Bapak : Al-Harits ibn Hazn Al-Hilaly
Ibu : Hindun bint ‘Auf
Lahir : Makkah 18 SH (Sebelum Hijrah)
Tempat/waktu nikah : Saraf (daerah dekat Makkah)/7 H
Lama nikah : 5 Tahun
Mahar : 400 Dirham dibayari pamannya al-‘Abbas.
Tempat/waktu wafat : Madinah/44 H
Sebab Dinikahi : Pada acara pernikahnnya dirayakan dengan meriah dengan mengundang semua pembesar suku Quraisy.
Anak dari Rasulullah : Tidak ada
Suami Pertama : Mas’ud ibn ‘Amr ibn ‘umair Ats-Tsaqafy (cerai)
Suami Kedua : Abu Rahm ibn Abdul Uzza Al-‘Amiri (meninggal)
Keutamaan:
1. Di antara istri Rasulullah Saw yang paling bertakwa dan paling ramah dalam persaudaraan (demulur).
Istri Keduabelas
Nama : Maria Qibtiya
Bapak : Syam’un
Ibu : Tidak diketahui
Lahir : Di daerah perbukitan Mesir
Tempat/waktu nikah : Madinah/7 H
Lama nikah : 4 Tahun
Mahar : Muqauqis
Tempat/waktu wafat : Madinah/16 H
Sebab Dinikahi : Membebaskan dirinya dari perbudakan.
Anak dari Rasulullah : Ibrahim (meninggal umur 3 tahun)
Suami Pertama : Tidak diketahui
Keutamaan:
1. Cantik dan sangat rajin beribadah.
Selengkapnya...
Beberapa Hadits dan Atsar Tentang Qodho Sholat
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat kembali dari perang Khaibar, beliau melakukan perjalanan (pulang) pada malam hari, hingga ketika mengantuk, beliau berhenti dan beristirahat. Beliau berkata kepada Bilal, "Wahai Bilal, berjaga dan awasilah kami malam ini!" Lalu Bilal melakukan shalat sebanyak yang ia mampu, dan Rasulullah beserta shahabat (yang lain) tidur.
Ketika fajar hampir menyingsing, Bilal bersandar ke untanya seraya menunggu datangnya fajar (waktu shalat Shubuh), dan iapun mengantuk. Maka Rasulullah tidak terbangun, begitu pula Bilal dan para Shahabat, hingga cahaya matahari menerpa mereka, dan Rasulullah adalah orang yang pertama kali terbangun seraya terkaget. Beliau bertanya kepada Bilal, "Ada apa Bilal (kenapa kita bisa terlambat bangun)?". Bilal menjawab, "Allah Yang menggenggam diri engkau (membuat engkau mengantuk) diriku, telah menggenggam diriku (membuat aku mengantuk), Ya Rasulullah". Rasulullah berkata, "Tuntunlah tunggangan kalian!", maka para shahabatpun menuntun tunggangan mereka. Kemudian Rasulullah berwudhu, dan memerintahkan Bilal beriqamat, kemudian Rasulullah mengimami para shahabat melaksanakan shalat Shubuh (berjamaah). Dan setelah melaksanakan shalat, beliau bersabda, "Siapa yang lupa (melaksanakan) shalat, maka hendaknya ia melaksanakan shalat saat ia mengingatnya, karena Allah telah berfirman 'Aqim al-Shalat li dzikry' (dirikanlah shalat untuk mengingatku)"
(HR. al-Imam Muslim I/471; Al-Imam al-Baihaqi II/217; Dan al-Imam Ibn Hibban V/423, dari Shahabat Abu Hurairah).
Rasulullah bersabda, "Siapa yang terlupa akan (melaksanakan) shalat, maka hendaknya ia melaksanakannya ketika ia mengingatnya. Tidak ada kaffarah (tebusan atas kesalahan) baginya (bagi shalat yang dilupakan) kecuali yang demikian itu (yaitu melaksanakannya ketika ia mengingatnya)
(HR. al-Imam al-Bukhari I/215; Al-Imam Ibn Khuzaimah II/97, dari Shahabat Anas bin Malik)
Shahabat Umar bin al-Khathab melaknati orang-orang kafir Khandak pada saat perang Khandak, dan berkata, "Hampir aku tidak melaksanakan shalat Ashar, hingga terbenamnya matahari".
Shahabat Jabir berkata, "Kemudian kami berhenti di kawasan Bathhan dan beliau (Shahabat Umar) melaksanakan shalat Ashar setelah matahari terbenam (dan waktu shalat Ashar telah habis), kemudian beliau shalat Maghrib".
(HR. al-Imam al-Bukhari I/215, dari Shahabat Jabir)
Siapa yang lupa (melaksanakan) shalat, atau tertidur darinya (hingga tidak melaksanakan shalat pada waktunya), maka kaffarahnya adalah ia melaksanakan shalat tersebut ketika ia teringat akannya.
(HR. al-Imam Ibn Khuzaimah II/97, dari Shahabat Anas bin Malik)
Sumber Bacaan
Al-Baihaqy (Ahmad bin al-Husain), al-Sunan al-Kubra, (Makkah al-Mukarramah: Maktabah Dar al-Baz, 1994).
Al-Naisabury (Muhammad bin Ishaq), Shahih Ibn Khuzaimah, (Beirut: al-Maktab al-Islamy, 1970)
Al-Naisabury (Muslim bin al-Hajjaj), Shahih Muslim, (Beirut: Dar Ihya al-Turats al-'Araby, tt)
Al-Tamimy (Muhammad bin Hibban), Shahih Ibn Hibban, (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1993), cet. II
Selengkapnya...
Ketua : AHMAD BUKHORI
Wakil Ketua : TRI YUDIANTO
Sekretaris : EKO MAULANA
Bendahara I : OGIN GUNTARA
Bendahara II: M.ANANG.S
Sie.'Ubudiyyah
MUHAMMAD RIDWAN
SULINDA GUNAWAN
Sie.Humasy
NURDIN (ACENG)
HERI JUHRI WINATA
Sie.Pembangunan,Perawatan dan Pemeliharaan
ROSYID
UJANG MULYADANI
Sie.Invetarisasi (Peralatan dan Perlengkapan)
ADE KUSNAEDI
ETANG SUHERMAN
Sie.Pemberdayaan Remaja dan Pemuda Islam
IWAN SUWANDA
DEDE AYUDI
Sie.Pemberdayaan Muslimah (Majlis Ta'lim)
Dra.ETTY NURBAETY
ANISAH
Koordinator Umum (Pembantu Umum)
AHMAD SUHERI
DJOKO
AHMAD ALMUJANI
MUNARACHMAN
M.YUNUS
DJUHENI
DUDUNG
TATANG
SYAHIR
DEDE MULYANA
Merbot
TOTON PATONI
Di tetapkan:
Di Jakarta
Tanggal :
04 Agustus 2009 M / 13 Sya'ban 1430 H
Catatan :
Masa khidmah di tentukan secara aklamasi (hasil kesepakatan forum musyawarah),tidak di tentukan berdasarkan AD/ART (AD/ART Masjid Jami' Nurul Ikhwan belum disusun).
Kepengurusan akan di ganti apabila kepengurusan tidak amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Ketua memiliki hak prerogative (hak luar biasa) dalam memberhentikan anggota pengurus yang tidak menjalankan/melalaikan amanahnya.From MASJID JAMI' NURUL IKHWAN From MASJID JAMI' NURUL IKHWAN
Selengkapnya...
![]() |